KegiatanJambore Pemuda dibuka Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser Ina Rosana di Pendopo Kabupaten, Selasa (25/2) "Pemerintah Paser mendukung acara Jambore Pemuda Daerah (JPD) tahun 2020 ini karena even ini adalah program tahunan dan dilakukan secara nasional," kata Ina Rosana . JAMBOREPEMUDA SIDOARJO (JPS) 2019 31.10.2019 Ayo Warga Sidoarjo Datang dan ramaikan Jambore Pemuda Sidoarjo Agenda/Kegiatan. 19.01.2022 AGENDA HARJASDA 163. 12.01.2022 Harjasda Ke 163 Tahun 2022. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; Badan Kepegawaian Daerah; Sebanyak96 pemuda dari 10 kabupaten/kota mengikuti kegiatan Jambore Pemuda Daerah Tahun 2015 tingkat Provinsi Kalimantan Timur di halaman Graha Pemuda, Vay Tiền Nhanh. PEMUDA-pemudi berprestasi dari seluruh provinsi di Indonesia telah tiba di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Mereka mengikuti kegiatan Jambore Pemuda Indonesia JPI 2019 pada 1-5 November mendatang. Keindahan wilayah Tondano pun langsung menyambut para peserta. Tak pelak keindahan alam Tondano memanjakan mata peserta setiba di Bandara hingga menuju lokasi acara. Seperti diutarakan oleh salah satu peserta Nita yang mengaku terkesima akan keindahan panorama alam Tondano. Bahkan ia mengaku sudah tidak sabar akan kegiatan ini "Pemandangaannya bagus banget, sejak dari Bandara kita sudah kagum dengan kegiatan ini. Saya sudah tidak sabar dengan kegiatan ini," ucap Nita. Jambore Pemuda Indonesia JPI 2019 dipusatkan di Stadion Maesa Tondano. Menteri Pemuda dan Olahraga Menpora Zainudin Amali ini akan membuka secara langsung kegiatan ini. JPI 2019 akan diikuti lebih dari 400 pemuda. Sebanyak 12 pemuda hasil seleksi dari setiap provinsi, ditambah pendamping 34 orang dan liaison officermn LO 34 orang. “Hampir semua provinsi sudah ada proses seleksi rutin lewat kegiatan Jambore Pemuda daerah JPD. Yang ikut JPImerupakan pemuda pilihan terbaik dari kegiatan JPD oleh Dispora-Dispora Provinsi,” jelas Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora, Arifin Madjid. Ajang ini diharapkan bisa menjadi ajang bagi para pemuda dari seluruh Tanah Air untuk berdiskusi, memunculkan inovasi atau gagasan baru untuk menjawab kebutuhan bangsa saat ini dan masa mendatang. Para pemuda wakil dari berbagai daerah ini juga diharapkan bisa merumuskan peran apa yang akan mereka ambil di saat Indonesia menghadapi bonus demografi sekaligus arus deras era digital. "JPI 2019 ini kita harapkan berbeda dengan sebelumnya. Di mana lebih banyak inovasi dan kreativitas. Bisa memunculkan inovasi-inovasi untuk menciptakan suatu yang berkaitan dengan harapan dan kebutuhan bangsa ke depan," ujar Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Prof Faisal Abdullah. Saat ditanya persiapan tuan rumah Pemerintah Kabupaten Minahasa, Abdullah menegaskan,"Hasil pemantauan saat gladi resik tadi sore Rabu/30/10. Semua sudah siap begitupun peserta. Semua didukung penuh Pemkab dan masyarakat Minahasa." OL-09 JAKARTA - Jambore Pemuda Indonesia JPI 2019 yang akan digelar di Minahasa, Sulawesi Utara, 1-5 November 2019, harus menjadi ajang bagi para pemuda dari seluruh Tanah Air untuk berdiskusi, memunculkan inovasi atau gagasan baru untuk menjawab kebutuhan bangsa saat ini dan masa mendatang. Para pemuda wakil dari berbagai daerah ini juga diharapkan bisa merumuskan peran apa yang akan mereka ambil di saat Indonesia menghadapi bonus demografi sekaligus arus deras era digital. “JPI 2019 ini kita harapkan berbeda dari sebelumnya. Kita harapkan lebih banyak inovasi dan kreativitas muncul dari peserta seluruh Indonesia. Mereka bisa memunculkan inovasi-inovasi untuk menciptakan suatu yang berkaitan dengan harapan dan kebutuhan bangsa kedepan,” ungkap Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Prof Faisal Abdullah, Selasa 29/10, saat disinggung terkait pelaksanaan JPI 2019. Faisal menegaskan, bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari non produktif, akan mencapai puncaknya dalam waktu yang tidak lama lagi. Hanya sekitar 10 tahun lagi. Tentu saja, tantangan bonus demografi itu akan dan harus dijawab oleh para pemuda saat ini dan mendatang. “Para pemuda harus bisa mengisi dan disinilah perlu inovasi-inovasi. Tidak hanya siap dan cakap jadi pekerja saja, tapi harus juga mampu mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang ada, baik di tingkat lokal hingga nasional, sehingga tercipta lebih banyak lapangan kerja, memberi nilai tambah yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan,” tambah Faisal. JPI, lanjutnya, bukan kegiatan seremonial tahunan anak muda berkumpul. Melainkan merupakan tempat betukar pikiran, berdiskusi, dan membahas mada depan bangsa. Sehingga harus ada hasil atau sebuah produk dari JPI, bisa berupa pemikiran gagasan maupun atau konseptual ekonomi. JPI 2019 akan diikuti lebih dari 400 pemuda yang terdiri dari 12 pemuda dari setiap provinsi, ditambah pendamping 34 orang dan LO 34 orang. Jumlah ini sedikit menurun dibanding JPI tahun lalu yang jumlah totalnya mencapai 544 orang. “Meski jumlah atau kuantitas peserta menurun, kita berharap justru kualitasnya akan lebih meningkat,” kata Deputi yang merupakan Guru Besar dari Universitas Hasannudin Makassar ini. Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora. Arifin Madjid menambahkan, 12 pemuda dari setiap provinsi yang mengikuti JPI merupakan pemuda-pemuda terbaik hasil seleksi di provinsi masing-masing. “Hampir semua provinsi sudah ada proses seleksi rutin lewat kegiatan Jambore Pemuda daerah JPD. Yang ikut JPI merupakan pemuda pilihan terbaik dari kegiatan JPD oleh Dispora-Dispora Provinsi,” jelas Arifin. Adapun terkait persiapan, Arifin menyampaikan bahwa JPI sudah siap digelar. Pihak Kemenpora sudah berkoordinasi dan bekerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa dalam menyiapkan tempat kegiatan di Tondano, serta mendapatkan dukungan dari masyarakat. Peserta seleksi Jambore Pemuda Daerah yang digelar di Kabupaten Kutai Kartanegara, harus memiliki kemampuan seperti teknologi perangkat lunak/keras, grafika, kriya, kuliner, fashion, film dan musik. Dalam seleksi ini sebanyak 25 pemuda ikut ambil bagian, yang berasal dari 10 kecamatan dan dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga Dispora Kutai Kartanegara. Kepala Dispora Kutai Kartanegara, Aji Ali Husni mengatakan ada delapan kategori yang akan menjadi kriteria dalam seleksi jambore. Di antaranya, teknologi perangkat lunak/keras, grafika, kriya, kuliner, fashion, film dan musik. Setiap pemenang kategori berhak mengikuti ajang serupa di tingkat provinsi. Baca juga Disporapar Paser Buka Seleksi Jambore Pemuda serta Duta Wisata dan Putri Pariwisata Daerah Baca juga 9 Daerah Ikut Jambore Pemuda Daerah Kaltim, Pacu Inovasi Teknologi Digital "Hasil seleksi adik-adik ini akan mewakili Kukar pada Jambore Pemuda Daerah Kaltim di Berau tanggal 25 - 29 Juli mendatang," kata Ali, Rabu 7/6/2023. Para peserta terpilih nantinya akan mengikuti traning center TC selama satu sampai dua minggu dengan pendamipingan Dispora Kutai Kartanegara. Ali berharap, pemuda yang mewakili Kutai Kartanegara bisa meraih prestasi di tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan meraih juara di beberapa kategori. "Harapan kami, pertama dengan terpilihnya mereka bisa membawa nama besar Kukar, bisa menjuarai beberapa kegiatan dalam jambore ini," ungkapnya. Diketahui, para peserta seleksi tingkat kabupaten hanya diikuti oleh 10 kecamatan. Padahal, Dispora Kukar menargetkan 20 kecamatan ikut serta dalam seleksi ini. Menyikapi hal tersebut, Dispora Kukat akan memaksimalkan kembali dengan menggandeng Purna Prakarya Muda Indonesia PPMI pada tahun depan. Baca juga Kukar Tuan Rumah Jambore Pemuda Kaltim 2022, Resmi Dibuka dengan Pukul Gong 16 Kali Tujuannya, untuk mengakomodir seluruh pemuda yang memiliki bakat dan potensi di beberapa kategori seleksi Jambore Pemuda Daerah. "Insya Allah tahun depan kami akan kembangkan seleksi ini dengan dibantu kawan-kawan PPMI untuk mencari pemuda yang berkreatif di delapan bidang ini," pungkasnya. *

kegiatan jambore pemuda daerah